gambar diproduksi menggunakan AI |
Bintang dan bulan bercengkrama di langit suram,
Surya tidur malas di dipan berkedok keadilan,
Bermandikan uang-uang bau berlabel sumbangan,
Dan bintang dan bulanpun lamat-lamat hilang dari pandangan,
Pemuda pemudi pesta pora menenggak racun mengenakkan,
Menari-nari di pusaran api yang dikatanya padang rerumputan,
Saling bergumul dilautan limbah yang mengatasnamakan cinta dan kasih sayang,
Malang nian nasib bayi terlantar warisan para pemuda pemudi jaman sekarang,
Dan di sofa empuk empunya pejabat-pejabat yang mengaku punya aji-aji kepemimpinan,
Ku lihat mereka kencing dan berak di sembarang jalanan,
Dan tak jarang aku ini yang menanggung bau busuk karya pincang sebuah kepemimpinan,
Ibu pertiwi ditelantarkan dan zambrut katulistiwa lenyap dijadikan tumbal pesugihan,
Melengos mencari arah tujuan yang lurus di tengah kemerosotan zaman,
Namun tak ku temui para kesatria atau pemimpin yang beriman,
Ku terus saja temui para politikus yang menutupi bangkai dengan segepok uang,
Dan didepannya sang hakim berlagak tegas memukul palu di jamban penuh kepalsuan,
Keadilan dan kebajikan kini hilang,
Bau-bau busuk bangkai kini memimpin dengan kostum keimanan,
Tuhan mulai dijadikan dongkrak kesuksesan,
Sholat, haji dan sedekah kini marak dipamer-pamerkan,
Ku akui para mahasiswa di luar sana itulah sebuah harapan,
Ladang ilmu pengetahuan yang berbuah semangat pembaharuan,
Yang tentu sudah siap dipanen dan kita lihat bumi ini berguncang,
Aku tak sabar melihat bajingan tengik itu mati kelaparan,
Saudaraku mahasiswa yang budiman,
Robohkan tembok-tembok penghalang jerat hukuman bagi para pejabat bajingan,
Mari kita turun ke desa-desa, ke kota-kota, ke sekolah sekolah dan ke jalan jalan,
Mari kita persembahkan karya yang bukan hanya berhenti di rumusan rumusan masalah penelitian,
Atau hanya dilontarkan lewat pengeras suara dan teriakan-teriakan,
Generasi muda ibu pertiwiku,
Kugemakan sajakku keruang dengarmu,
Kutancapkan rintihan-rintihanku ke dalam jiwamu,
Supaya bersemi bunga-bunga harum yang akan kau persembahkan kepada ibu pertiwimu,
Dan menghilangkan bangkai-bangkai yang selama ini menguasai negerimu,
Generasi muda ibu pertiwiku,
Hidupkan kembali akhlaq yang lama mati di jiwamu dan jiwa negerimu,
Cucilah hatimu dari najis-najis yang menghalangi keluhuran budimu,
Dan biarkan Sang Maha Kuasa mengatur segala hidupmu,
Saatnya nanti, kan ku lihat bulan dan bintang yang menyinari malam,
Dan kan ku nikmati sinar surya dari balik peristirahatan,
Lalu kututup maklumatku tetap sebagai rakyat yang sama seperti kalian,
Malang, 9 Oktober 2012
Komentar
Posting Komentar